Perhatian Seorang Kyai Menuntun Kesuksesan Santri

kata9.com - Seorang Pemimpin setelah dilahirkan harus didididik, dibina dan diarahkan agar menjadi pemimpin bagi orang – orang yang bertaqwa. واجعلنا للمتقين إماما ) ).
KH. Imam Zarkayi, rahimuhullah dalam mendidik, membina dan mengarahkan santri untuk menjadi seoarang pemimpin terlihat ketika beliu mengarahkan DR. KH. Idham Kholid dalam mencapai puncak kesusesan.

sang kyai
sang kyai


Ketika itu KH. Imam Zarkasyi adalah teman dekat KH. Wahid Hasyim. Beliau membantu KH. Wahid Hasyim dalam segala hal yang ketika itu sebagai Mentri Agama RI. Karena semakin banyaknya urasan KH. Imam Zarkasyi diangkat sebagai wakil kementrian departemen agama di Madiun. Dikala itu Baliau mulai dikenal kepiawaiannya, kepemimpinannya, pidato – pidatonya, gerakan – gerakan pembaharuannya oleh ulama – ulama di Jawa Timur. Oleh karena itu KH. Wahid Hasyim menarik beliu ke Jakarta untuk menjabat Dirjen Bimnas Departemen Agama.

Selama menjabat sebagai Dirjen Bimnas Departemen Agama beliau memutuskan untuk memberi gaji kepada guru – guru agama di madrasah.

Ketika itu beliau juga berkedudukan sebagai pimpinan pondok, maka beliau merasa keberatan untuk selalu di Jakarta. Maka beliu menawarkan kepada KH. Wahid Hasyim seorang santri yang bernama Idham Kholid dari Kalimantan. Dia seorang yang berdedikasi tinggi lagi taat kepada orang lain. Maka diterimalah Idham Kholid sebagai sekertaris pribadi beliau. Idham Kholid selalu dibawa kemana beliau bepergian. Hingga suatu saat beliau diundang menghadiri pertemuan para ulama Nahdiyin di Tebu Ireng Jombang. Beliau berhalangan hadir. Akhirnya mewakilkan kehadiranya kepada Idham Kholid dan menyampaikan point – point penting yang ingin beliau sampaikan. Karena sudah terbiasa dengan pidato, Idham Kholid tidak ragu, bahkan dikagumi oleh seluruh hadirin. Mereka bertanya – tanya siapakah anak muda yang berbicara didepan itu, nampaknya ia pandai dan berpengetahuan luas. Dengan pertemuan itu beliau mulai dikenal oleh para ulama Nahdiyin.
Setelah KH.Wahid Hasyim turun dari jabatannya sebagai Mentri Agama RI, Idham Kholid pulang ke kampung halamannya yang akhirnya diangkat sebagai ketua DPRD Kota Banjarmasin. Kemudian menjadi Menteri Kesra dan Perdana Mentri.

Yang lain lagi adalah Nurkholis Majid. Baliu adalah alumi Gontor yang meneruskan jenjang pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kuliahnya beliau aktif dalam organisasi – organisasi yang akhirnya diusulkan menjadi Ketua Umum HMI pada tahun 1970 – 1972. Beliau dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan berpangetahuan luas. Akan tetapi pada masa itu sering terjadi kekacauan dimana – mana. Akhirnya beliau bergerak di masjid – masjid yang akhirnya bertemu dengan ulama – ulama besar, seperti Hamka.

Setelah beberapa tahun, beliau mendapat  beasiswa untuk kuliah di Chicago. Dari sana sosok Nurkholis Majid berubah menjadi liberal. Sehingga menjadi perdebatan dikalangan umat islam.
Begitu juga halnya Habib Riziq sebagai ketua FPI bergerak memerangi kemaksiatan di Indonesia dengan gerakan – gerakan yang cukup lincah sehingga sulit ditangkan, karen beliau mendapat dukungan dari seluruh masyarakat melalui tanda tangan dari tiap – tiap individu yang setuju dan mendukung gerakan FPI.

Pondok Modern Darussalam Gontor tidak meninggalkan alumninya begitu saja, akan tetapi akan selalu diperhatikan segala gerak – geriknya, sehingga apabila diperlukan dukungan akan didukung dan diarahkan menuju puncak kesuksesan.


Subscribe to receive free email updates: