Niat Puasa Dzulhijjah Bahasa Arab dan Artinya
Sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa bulan dzulhijjah ini lebih utama dibandingkan dengan bulan lain dan allah akan melipatgandakan pahala amal di awal bulan Dzulhijjah. Dan Umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah
Sebelum melaksanakan puasa, seorang muslim harus membaca niat puasa dzulhijjah boleh dibaca setelah magrib hingga sampai terbitnya fajar. Apabila malam belum membaca niat diperbolehkan dilakukan dengan syarat belum membatalkan puasa baik makan, minum ataupun yang lainnya.
Niat Puasa Dulhijjah Bahasa Arab dan Artinya
Nah, berikut akan kami sampaikan bagaiaman tata cara berpuasa saat bulan Dzulhijah
1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan dinataranya masuk dalam empat bulan mulia atau asyhurul hurum selain Rajab, Dzulqadah, dan Muharram. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Tarmidizi bahwa Berpuasa sunah sehari saja di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah setara dengan setahun berpuasa sunnah
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi)
Saking mulianya bulan Dzulhijjah ini, disebutkan bahwa waktu diawal bulan Dzulhijjah ini lebih mulia dibandingkan dengan jihad fi sabilillah.