Niat dan tata Cara Mandi Wajib Sebelum Berpuasa Ramadhan

Kata9.com -Sebelum menunaikan ibadah puasa tentunya kita harus mengawalinya dengan membaca niat yang ikhlas dan membersihkan diri secara besar dalam artian harus melakukan ibadah mensucikan diri, dan biasa dikenal oleh masyarakat jawa dengan istilah padusan.



Nah, padusan disini orang menganggap bahwa mereka harus memebrsihkan dari segala macam kotoran yang menempel dalam badan, atau dikenal dengan mandi wajib. Masyarakat jawa khususnya mengkhususkan mandi ini bukan hanya setelah usai berhubungan intim antara suami istri melainkan juga terjadi berbagai kondisi seperti keluar mani, berhenti dari haid ataupun nifas


Bacaan Niat Mandi Wajib


Menghadirkan niat di dalam hati adalah salah satu syarat niat, karena Rasullullah tidak pernah mencontohkan niat yang dilafalkan melainkan hanya ditempatkan dalam hati dan dalam rangka membantu menghadirkan niat sendiri dapat dibantu dengan melafadzkannya dengan bacaan niat mandi seperti berikut

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Tata Cara Mandi Wajib


Adapun tata cara yang harus dipelajari sebelum seseorang Mandi Wajib ini menurut hadist yang diiwayatkan oleh Albukhori sesuai dengan Anjuran Nabi SAW adalah sebagai berikut ini:

"Dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk salat. Lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR Al Bukhari)

"Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan.

Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." (HR Muslim)

Dalam sebuah hadist tersebut dapat kita ambil ringkasan materi tata cara mandi wajib antara laki-laki dan wanita.
A. Berikut ulasan singkat mandi wajib bagi pria
1. Mandi wajibkan adalah salah satu upaya membersihkan diri dari hadast besar yang harus ddimulai dengan niat
2. Setelah berniat mensucikan diri kemudian membasuh tangan sebanyak tiga kali dengan membersihkan semua kotoran yang terlebih dahulu menempel. (mencuci bagian kotor seperti kemaluan)
3. Ambil wudhu seperti hendak melakukan sholat (berwudhu)
4. Mengguyur bagian kepala sebanyak 3 kali
5. menyiram anggota badan sebelah kanan dan kiri sebanyak 3 kali
6. mmbasuh kulit kepala dan rambut dengan menyela dapat enggunakan shampoo dan disiram sebanyak 3 kali.( Basuh Kepala)
7. Gosok seluuruh bagian tubuh depan dan belakang sebanyak 3 kali (bersihkan Badan)

angkah ke-3 hingga ke-6, dalilnya adalah hadits-hadits berikut:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

Dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya. (HR. Al Bukhari)

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ

Dari Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.” (HR. Muslim)
   

Subscribe to receive free email updates: