Beginilah Cara Melakukan Do'a Berbuka Puasa Ramadhan Sesuai Ajaran Nabi Muhammad
Do'a Berbuka Puasa Ramadhan - Kebahagian menanti waktu berbuka puasa ramadhan memiliki makna sendiri dalam kehidupan umat muslim di dunia. Salah satu kebahagian yang tertulis dalam hadits Rasulullah SAW, selaind ari bertemu dengan Robnya adalah menanti datangnya waktu berbuka dan dianjurkan untuk mendahului berbuka puasa dibandingkan dengan melakukan aktivitas lainnya. Jangan lupa melihat Jadwal Buka Puasa Sebelum membatalkannya
Semua aktivitas terhenti ketika seorang yang berpuasa mendengarkan adzan Magrib yang telah terkumandangkan di Surau, Langgar ataupun Masjid. Mereka melantukan do'a berbuka puasa untuk seluruh umat muslim yang berada di sekitar dengan membaca bacaan yang berbeda-beda. Ada waktu membaca yang berbeda beda bukanlah sesuatu yang hal yang wajib kita permasalahkan, karena perbedaan adalah Rahmat yang telah diberikan oleh Sang pencipta. Sebagian orang membaca doa berbuka ketika sebelum meminum atau membatalkannya dengan doa sebagai berikut ini:
Bacaan Bahasa Indonesia: "Allahhumma Laka Shumtu Wa 'ala Rizqika Aftortu, Birohmatka Ya Arhamarrohimin."
Artinya: ”Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
Hal inni diriwayatkan dari imam Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 2358) dan dalam kitab al-Marasil (hadits no. 99), Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf-nya (II/344, hadits no. 9744), ath-Thabrani dalam al-Mu’jam ash-Shaghir (II/133, hadits no. 912) dan al-Mu’jam al-Ausath (VII/298, hadits no. 7549), al-Baihaqi dalam as-Sunan ash-Shaghir (II/112, hadits no. 1391) dan as-Sunan al-Kubra (IV/403, hadits no. 8134), al-Baghawi dalam Syarh as-Sunnah (VI/265, hadits no. 1741).
Dan ada juga sebagian orang membaca doa berbuka puasa dengan membaca kalimat basmallah dan selanjutnya mereka setelah meminum atau membatalkan lanjut membaca doa sebagai berikut ini:
Bacaan Bahasa Indonesia Doa buka Puasa: "dzahabad Dzomau'u Wab Talatil 'uruqu Wa Tsabatal Aj'ru Insya Allah."
Artinya:
“Telah hilang dahaga, telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala jika Allah menghendaki [H.R. Abu Dawud (2357), an-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubra (3315, 10058), ad-Daruquthni (2279), al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra (8133), al-Baghawi dalam Syarh as-Sunnah (1740).”
Menurut sebuah hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tarmidzi bahwa membatalkan buka puasa ini hukumnya wajib dengan mendahuluinya melafadzkan kalimat bacaan Basmallah, hal itu sesuai dengan Hadist berikut ini
Bacaan Bahasa Indonesia: Idza akala ahadukum faltadzkuri ismallahi ta'ala fain nasia an yadzkura isma allah ta'ala fal yaqul bismillahi awwalihi wa akhirahu."
Artinya:
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858).
Sehingga tata cara berbuka puasa yang kedua yang lebi shohih yaitu dengan membaca Basmallah setelah selesai silahkan anda membatalkannya dengan kurma ataupun dengan air minum yang manis-masins setelah batal puasanya, langkah ketiga adalah dengan membaca "dzahabad Dzomau'u Wab Talatil 'uruqu Wa Tsabatal Aj'ru Insya Allah."
Dan alangkah baiknya bagi yang hendak membatalkan puasa untuk membaca do'a apa saja yang anda inginkan supaya tercapai cita-cita anda karena memang orang yang berpuasa atau hendak membatalkan puasa ini adalah waktu yang tepat untuk berdo'a dan diijabah do'anya oleh Allah SWT. Salah satu waktu yang mustajab diantara waktu malam hari, dan berdoa' ketika turunnya hujan dan diantara khutbah jum'at Ramadhan. Wallahu a’lam bi ash-shawab.
Semua aktivitas terhenti ketika seorang yang berpuasa mendengarkan adzan Magrib yang telah terkumandangkan di Surau, Langgar ataupun Masjid. Mereka melantukan do'a berbuka puasa untuk seluruh umat muslim yang berada di sekitar dengan membaca bacaan yang berbeda-beda. Ada waktu membaca yang berbeda beda bukanlah sesuatu yang hal yang wajib kita permasalahkan, karena perbedaan adalah Rahmat yang telah diberikan oleh Sang pencipta. Sebagian orang membaca doa berbuka ketika sebelum meminum atau membatalkannya dengan doa sebagai berikut ini:
Bacaan Do'a Buka Puasa Ramadhan
اللَهُمَّ لك صُمْتُ وعلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ
Artinya: ”Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
Hal inni diriwayatkan dari imam Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 2358) dan dalam kitab al-Marasil (hadits no. 99), Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf-nya (II/344, hadits no. 9744), ath-Thabrani dalam al-Mu’jam ash-Shaghir (II/133, hadits no. 912) dan al-Mu’jam al-Ausath (VII/298, hadits no. 7549), al-Baihaqi dalam as-Sunan ash-Shaghir (II/112, hadits no. 1391) dan as-Sunan al-Kubra (IV/403, hadits no. 8134), al-Baghawi dalam Syarh as-Sunnah (VI/265, hadits no. 1741).
Dan ada juga sebagian orang membaca doa berbuka puasa dengan membaca kalimat basmallah dan selanjutnya mereka setelah meminum atau membatalkan lanjut membaca doa sebagai berikut ini:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Bacaan Bahasa Indonesia Doa buka Puasa: "dzahabad Dzomau'u Wab Talatil 'uruqu Wa Tsabatal Aj'ru Insya Allah."
Artinya:
“Telah hilang dahaga, telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala jika Allah menghendaki [H.R. Abu Dawud (2357), an-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubra (3315, 10058), ad-Daruquthni (2279), al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra (8133), al-Baghawi dalam Syarh as-Sunnah (1740).”
Do'a Berbuka Puasa Mana yang lebih Shohih?
Menurut sebuah hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tarmidzi bahwa membatalkan buka puasa ini hukumnya wajib dengan mendahuluinya melafadzkan kalimat bacaan Basmallah, hal itu sesuai dengan Hadist berikut ini
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
Bacaan Bahasa Indonesia: Idza akala ahadukum faltadzkuri ismallahi ta'ala fain nasia an yadzkura isma allah ta'ala fal yaqul bismillahi awwalihi wa akhirahu."
Artinya:
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”. (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858).
Sehingga tata cara berbuka puasa yang kedua yang lebi shohih yaitu dengan membaca Basmallah setelah selesai silahkan anda membatalkannya dengan kurma ataupun dengan air minum yang manis-masins setelah batal puasanya, langkah ketiga adalah dengan membaca "dzahabad Dzomau'u Wab Talatil 'uruqu Wa Tsabatal Aj'ru Insya Allah."
Dan alangkah baiknya bagi yang hendak membatalkan puasa untuk membaca do'a apa saja yang anda inginkan supaya tercapai cita-cita anda karena memang orang yang berpuasa atau hendak membatalkan puasa ini adalah waktu yang tepat untuk berdo'a dan diijabah do'anya oleh Allah SWT. Salah satu waktu yang mustajab diantara waktu malam hari, dan berdoa' ketika turunnya hujan dan diantara khutbah jum'at Ramadhan. Wallahu a’lam bi ash-shawab.